TEOREMA
THALES
Thales
(624 – 564 SM) merupakan seorang filsuf yang lahir di kota Miletus, sebuah kota
di pesisir barat Anatolia. Thales besar di antara suku Homerian yang
mempercayai adanya kekuatan para dewa yang memiliki kemampuan seperti manusia. Dewa
tersebut dianggap sebagai penggerak alam semesta. Namun meskipun begitu, Thales
tidak pernah meyakini kepercayaan tersebut dan lebih mempercayai akal sehat dan
pandangan naluri yang ia bangun dengan pemikirannya.
Pemikiran
utama Thales adalah mengenai prinsip dasar dari segala sesuatu yang ada di bumi
ini. Thales menyatakan bahwa hal tersebut sesungguhnya adalah air. Hal ini
dikarenakan air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat stabil, dan juga
tidak akan pernah habis. Selain itu juga dikarenakan bahwa air terkandung di
setiap bahan makanan yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Thales pun
mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Pemikiran Thales
berikutnya yaitu mengenai jiwa. Menurutnya, setiap hal yang ada di muka bumi,
baik benda hidup maupun benda mati, memiliki jiwa. Misalnya saja sebuah magnet
yang dapat menarik atau menggerakan besi.
Selanjutnya,
Thales pun semakin dikenal oleh masyarakat pada masa itu ketika Thales berhasil
memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei pada tahun 585 SM. Pada
saat itu, Thales mengamati laporan masyarakat Babylonia, yaitu sebuah siklus sepanjang
18 tahun 10 hari 8 jam. Beberapa masyarakat pada masa itu menduga bahwa
prediksi Thales mengenai gerhana tersebut hanyalah sebuah tebakan saja. Namun
beberapa masyarakat pun menduga bahwa hal tersebut bukanlah suatu tebakan
semata, seperti yang diungkapkan oleh Longrigg.
Selain
sebagai seorang saudagar, Thales pun sering pergi berlayar terutama ke Mesir.
Di sana, Thales mempelajari ilmu ukur atau geometri. Dengan ilmu yang
dipelajarinya tersebut, Thales berhasil membuat pemikiran-pemikiran dalam
bidang geometri, diantaranya menentukan ukuran piramida hanya dari bayangannya
saja. Hal ini pun diungkapkan oleh Hieronymus dan Pliny dalam tulisan keduanya.
Tidak hanya itu, Thales pun dapat mengukur jarak suatu kapal di laut dengan
tepian pantai.
Selanjutnya,
pemikiran-pemikiran tersebut disempurnakan ke dalam teorema yang kemudian
menjadi teorema dasar dalam bidang geometri. Adapun teorema tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Sebuah
lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.
2. Sudut
bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar.
3. Jika
ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan
akan sama.
4. Sudut
yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
5. Sebuah
segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan
dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
Semenjak
Thales mengenalkan teoremanya ke masyarakat, Thales memiliki beberapa murid
diantaranya Anaximander, Anaximenes, Mamercus, dan Mandryatus. Tidak hanya itu,
beberapa orang pun berusaha untuk membuktikan teorema tersebut dan sekitar 450
SM, Eudemus berhasil untuk membuktikannya. Di sisi lain, Proclus mengungkapkan
bahwa ada sedikit kekeliruan dalam Teorema Thales sehingga kemudian Proclus
menggunakan kata “similar” atau “serupa” daripada “equal” atau “sama dengan”
ketika membuktikan teorema ke-2. Hal tersebut dilakukan karena menurutnya
Thales tidak memiliki cara yang tepat untuk mengukur secara pasti sudut
tersebut.
Saat
ini, di Indonesia khususnya, Teorema Thales pun masih diperkenalkan kepada masyarakat
terutama anak-anak sekolah, khususnya anak-anak di sekolah menengah pertama.
Hanya saja pengenalan yang dilakukan hanya bersifat aplikatif dimana anak-anak
diajarkan untuk menggunakan rumus-rumusnya saja tanpa mengetahui tujuan penggunaannya
dan juga asal usul rumus tersebut. Sesungguhnya, ada baiknya bahwa anak-anak
diperkenalkan dengan cara “menemukan” daripada “diberitahu”. Dengan demikian ,anak
akan lebih merasa lebih dekat serta mengetahui hal yang dipelajarinya secara
mendalam, dan mungkin suatu hari nanti akan lahir sosok sehebat Thales dengan teorema-teorema
baru dalam bidang matematika, khususnya geometri.
Sumber:
http://goo.gl/Kkvj3p
https://id.wikipedia.org/wiki/Thales
http://www.learn-math.info/indonesian/historyDetail.htm?id=Thales
Tidak ada komentar:
Posting Komentar