Pada pertemuan ketiga kuliah filsafat ilmu dengan Prof.
Marsigit, kelas kami kembali diberikan tes jawab singkat dan kali ini mengenai
aliran-aliran filsafat. Kembali lagi, pertanyaan yang diajukan beliau seperti
pertanyaan yang sangat mudah namun kami sekelas tetap kesulitan untuk
menjawabnya.
Setelah melakukan tes jawab singkat, kami diberikan
kesempatan untuk bertanya. Ada tiga pertanyaan yang saat itu dijawab oleh
beliau, dan salah satunya mengenai hakikat nama. Pertanyaan ini sangat menarik
untuk saya, begitupun dengan jawaban Prof. Marsigit, dimana pada saat ini
beliau memberitahu kami arti dari namanya yang beliau ambil dari berbagai sudut
pandang dan beliau pun berkata bahwa hakekat nama adalah tergantung dari siapa yang memberinya. Hal tersebut lantas seperti menggelitik saya dan membuat saya pun
ingin menelaah nama yang tengah saya sandang.
Nama saya Nurul Fitrokhoerani. Nama itu diberikan oleh kedua
orang tua saya sejak saya dilahirkan. Jujur pada awalnya saya kurang menyukai
nama tersebut karena menurut saya nama tersebut terutama “Nurul” merupakan nama
sejuta umat. Namun saat ini saya justru sangat menyukai nama tersebut. Terlebih
ketika mengetahui artinya.
Menurut orang tua saya, nama Nurul, yang diambil dari bahasa
Arab “nur” yang berarti “cahaya”, diberikan karena saya lahir pada saat
waktunya shalat subuh atau pada saat matahari akan terbit. Selain itu, dengan
nama Nurul, orang tua saya seaakan berdoa agar saya dapat menjadi penerang
dalam keluarga.
Selanjutnya nama belakang saya, Fitrokhoerani, ternyata terinspirasi
oleh mantan pacar ayah saya. Saya pun tak mengerti kenapa ibu saya setuju. Usut
punya usut, ternyata mantan pacar ayah saya itu adalah orang yang cantik dan
pintar. Tapi ketika bahasa Arab yang berbicara, “Fitrokhoerani” terdiri dari
dua kata yaitu “fitrah” yang artinya suci dan “khoir” yang artinya baik.
Setelah mengetahui
artinya, saya berkesimpulan bahwa Nurul Fitrokhoerani adalah nama yang sangat
indah, bukan hanya dari segi artinya, namun lebih kepada siapa pemberinya.
Karena bagi saya, pemberi nama ini adalah segalanya. Mereka yang selalu melindungi,
menyayangi, senantiasa hadir untuk saya, dan bahkan mungkin akan mengorbankan
segalanya untuk saya.