Kamis, 15 Oktober 2015

What's My Name? - Refleksi Filsafat Ilmu

Pada pertemuan ketiga kuliah filsafat ilmu dengan Prof. Marsigit, kelas kami kembali diberikan tes jawab singkat dan kali ini mengenai aliran-aliran filsafat. Kembali lagi, pertanyaan yang diajukan beliau seperti pertanyaan yang sangat mudah namun kami sekelas tetap kesulitan untuk menjawabnya.

Setelah melakukan tes jawab singkat, kami diberikan kesempatan untuk bertanya. Ada tiga pertanyaan yang saat itu dijawab oleh beliau, dan salah satunya mengenai hakikat nama. Pertanyaan ini sangat menarik untuk saya, begitupun dengan jawaban Prof. Marsigit, dimana pada saat ini beliau memberitahu kami arti dari namanya yang beliau ambil dari berbagai sudut pandang dan beliau pun berkata bahwa hakekat nama adalah tergantung dari siapa yang memberinya. Hal tersebut lantas seperti menggelitik saya dan membuat saya pun ingin menelaah nama yang tengah saya sandang.

Nama saya Nurul Fitrokhoerani. Nama itu diberikan oleh kedua orang tua saya sejak saya dilahirkan. Jujur pada awalnya saya kurang menyukai nama tersebut karena menurut saya nama tersebut terutama “Nurul” merupakan nama sejuta umat. Namun saat ini saya justru sangat menyukai nama tersebut. Terlebih ketika mengetahui artinya.

Menurut orang tua saya, nama Nurul, yang diambil dari bahasa Arab “nur” yang berarti “cahaya”, diberikan karena saya lahir pada saat waktunya shalat subuh atau pada saat matahari akan terbit. Selain itu, dengan nama Nurul, orang tua saya seaakan berdoa agar saya dapat menjadi penerang dalam keluarga.

Selanjutnya nama belakang saya, Fitrokhoerani, ternyata terinspirasi oleh mantan pacar ayah saya. Saya pun tak mengerti kenapa ibu saya setuju. Usut punya usut, ternyata mantan pacar ayah saya itu adalah orang yang cantik dan pintar. Tapi ketika bahasa Arab yang berbicara, “Fitrokhoerani” terdiri dari dua kata yaitu “fitrah” yang artinya suci dan “khoir” yang artinya baik.

Setelah mengetahui artinya, saya berkesimpulan bahwa Nurul Fitrokhoerani adalah nama yang sangat indah, bukan hanya dari segi artinya, namun lebih kepada siapa pemberinya. Karena bagi saya, pemberi nama ini adalah segalanya. Mereka yang selalu melindungi, menyayangi, senantiasa hadir untuk saya, dan bahkan mungkin akan mengorbankan segalanya untuk saya.