Senin, 14 Maret 2016

Struktur Nol (Dari Matematika Hingga Olahraga)

Nol, dilambangkan dengan 0, merupakan suatu angka dan digit numerik yang digunakan untuk merepresentasikan suatu nomor dalam sistem bilangan. Angka nol memiliki peranan yang penting dalam matematika, yaitu sebagai identitas penjumlahan pada bilangan bulat, bilangan real, dan berbagai struktur dalam aljabar. Angka nol pun digunakan sebagai placeholder (representasi desimal suatu angka) dalam sistem nilai tempat.
Angka nol pertama kali diperkenalkan sekitar abad ke-9 M oleh seorang ilmuan bernama Al-Khawarizmi dengan nama shifr. Beliau memperkenalkan angka nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh, yang selanjutnya dikenal sebagai sistem bilangan desimal. Namun sesungguhnya konsep angka nol sudah dikenal dan berkembang sejak zaman dahulu. Pada zaman Mesir Kuno, sekitar tahun 1740 SM, masyarakat Mesir menggunakan sistem bilangan berbasis sepuluh dan simbol nol pada teks-teks akuntansi. Selanjutnya, pada pertengan abad ke-2 SM, para matematikawan Babilonia menggunakan sistem bilangan sexagesimal yang dinilai sudah cukup canggih. Namun setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata ada suatu ruang diantara bilangan-bilangan dalam sistem tersebut yang mengindikasi adanya suatu nilai posisional atau nol dan selanjutnya dilambangkan dengan tanda dua garis miring atau tiga kait (untuk beberapa orang). Kehadiran nol pun sudah muncul pada zaman Yunani Kuno, dimana pada saat itu nol diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu dan bukan sebagai angka.
Perkembangan nol pun berlajut hingga pada tahun 130 M, Ptolemy menggunakan simbol lingkaran kecil dengan overbar yang panjang untuk menyatakan nol dalam sistem numerasi Yunani. Tidak hanya lingkaran kecil, huruf “N” pun pernah digunakan untuk melambangkan angka nol dalam tabel angka Romawi oleh Bede dan rekannya. Pada abad ke-7 M, seorang matematikawan asal India bernama Brahmagupta mempelajari dan memperkenalkan sifat-sifat bilangan nol, diantaranya yaitu jika sebuah bilangan dijumlahkan dengan nol maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri dan jika bilangan tersebut dikalikan dengan nol maka hasilnya adalah nol. Tetapi, Brahmagupta menemui kesulitan ketika berhadapan dengan pembagian oleh nol, dimana pada saat itu beliau berpendapat bahawa sebuah bilangan dibagi dengan nol adalah tetap dan pendapat ini pada akhirnya terbantahkan oleh penemuan-penemuan setelahnya.
Selanjutnya pada abad ke-12, seorang matematikawan asal Spanyol, Ibrahim bin Meir bin Ezra, menuliskan tiga risalah mengenai angka yang membawa simbol-simbol India dan pecahan desimal ke Eropa. Risalah tersebut menjelaskan tentang sistem desimal untuk bilangan bulat dengan nilai tempat dari kiri ke kanan. Beliau pun menggunakan nol dengan sebutan galgal, yang berarti roda atau lingkaran. Masih pada abad yang sama, tepatnya pada tahun 1247, seorang matematikawan Tiongkok, Ch’in Chiu-Shao, menggunakan simbol O untuk menyatakan angka nol. Penggunaan O sebagai simbol pun digunakan oleh Zhu Shijie pada tahun 1303.


Gambar 1. Skema Perkembangan Nol

Bukti bahwa angka nol sudah dikenal sejak lama juga ditemukan di Kamboja dimana ditemukan sebuah tablet batu yang memuat tulisan “605”. Prasasti batu lain yang memuat bukti mengenai keberadaan angka nol pun ditemukan di Kuil Chaturbhuja di India. Bukti lain yang juga ditemukan adalah The Mesoamerican Long Count Calendar yang menggunakan angka nol sebagai place-holder dalam sistem angka basis 20.
Perkembangan zaman selalu menghasilkan ilmu-ilmu baru dan tidak terkecuali penggunaan nol dalam berbagai bidang, seperti matematika, fisika, maupun kimia. Dalam matematika, nol didefinisikan sebagai bilangan bulat sebelum 1 yang tidak positif maupun negatif karena nol merupakan nomor alami. Tidak hanya itu, nol pun memiliki representasi lain dalam bidang matematika. Pertama, dalam teori himpunan, nol merupakan kardinalitas himpunan kosong dan juga nomor urut terendah (sesuai dengan himpunan kosong yang dipandang sebagai suatu himpunan yang tertata dengan baik). Kedua, dalam logika proposisional, nol dapat digunakan untuk menunjukkan nilai kebenaran palsu. Ketiga, dalam aljabar abstrakm nol umumnya digunakan untuk menunjukkan elemen netral untuk penambahan dan elemen menyerap untuk perkalian. Keempat, dalam teori kisi, nol menunjukkan suatu elemen di bawah batasan kisi. Kelima, dalam teori kategori, nol kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan obyek awal suatu kategori. Keenam, dalam teori rekursi, nol dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat turing fungsi komputasi parsial.


Gambar 2. Skema Penggunaan Nol dalam Beberapa Bidang

Selain dalam dunia matematika, nol ternyata sangat mempengaruhi dunia teknologi khususnya komputer atau digital, yaitu ditemukannya gerbang logika dan kode ASCII. Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika Boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya.  Dari gerbang logika tersebut bisa dikembangkan menjadi berbagai macam tegnologi mulai dari teknologi sederhana seperti stopwatch, jam, hingga dunia internet, satelit, pesawat terbang, dan sebagainya. Semua itu tidak akan luput dari peran serta gerbang-gerbang logika ini. Angka nol juga berperan dalam ditemukannyan kode ASCII, yaitu kode standar Amerika untuk pertukaran informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol yang bersifat universal.
Penggunaan nol ternyata juga ditemukan di beberapa bidang lain namun terkadang dengan menggunakan penamaan yang berbeda bergantung pada konteks dimana nol digunakan. Misalnya saja dalam bahasa, nol dapat mewakili kata tidak ada dan sia-sia. Selanjutnya dalam fisika, nol memerankan peran khusus bagi banyak kuantitas fisik seperti suhu, dimana nol merupakan nilai terendah atau titik beku air dalam derajat Celcius. Dalam kimia, nol diusulkan sebagai nomor atom dari tetraneutron elemen teoritis yang akan menciptakan sebuah elemen tanpa proton dan tidak ada charge pada intinya. Hal yang serupa juga diterapkan dalam bidang astronomi, dimana nol digunakan untuk menomori suatu kejadian yang dinamakan The Saros. Selain itu, nol pun juga dipakai dalam beberapa cabang olahraga, misalnya nil dalam sepak bola, love dalam tenis, dan a duck dalam cricket. Penggunaan nol masih sangat banyak dan terkadang penggunaan tersebut dilakukan manusia tanpa disadarinya.

Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/0_(number)
https://teguuuh.wordpress.com/sejarah-ipa/sejarah-angka-nol/
http://goo.gl/oCi5pT
http://www.penemuanterbaru.com/2015/04/penemu-angka-nol.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar