Nol,
dilambangkan dengan 0, merupakan suatu angka dan digit numerik yang digunakan
untuk merepresentasikan suatu nomor dalam sistem bilangan. Angka nol memiliki
peranan yang penting dalam matematika, yaitu sebagai identitas penjumlahan pada
bilangan bulat, bilangan real, dan berbagai struktur dalam aljabar. Angka nol
pun digunakan sebagai placeholder (representasi
desimal suatu angka) dalam sistem nilai tempat.
Angka
nol pertama kali diperkenalkan sekitar abad ke-9 M oleh seorang ilmuan bernama
Al-Khawarizmi dengan nama shifr. Beliau
memperkenalkan angka nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh, yang
selanjutnya dikenal sebagai sistem bilangan desimal. Namun sesungguhnya konsep angka
nol sudah dikenal dan berkembang sejak zaman dahulu. Pada zaman Mesir Kuno,
sekitar tahun 1740 SM, masyarakat Mesir menggunakan sistem bilangan berbasis
sepuluh dan simbol nol pada teks-teks akuntansi. Selanjutnya, pada pertengan
abad ke-2 SM, para matematikawan Babilonia menggunakan sistem bilangan sexagesimal yang dinilai sudah cukup
canggih. Namun setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata ada suatu ruang diantara
bilangan-bilangan dalam sistem tersebut yang mengindikasi adanya suatu nilai
posisional atau nol dan selanjutnya dilambangkan dengan tanda dua garis miring
atau tiga kait (untuk beberapa orang). Kehadiran nol pun sudah muncul pada
zaman Yunani Kuno, dimana pada saat itu nol diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu
dan bukan sebagai angka.
Perkembangan
nol pun berlajut hingga pada tahun 130 M, Ptolemy menggunakan simbol lingkaran
kecil dengan overbar yang panjang
untuk menyatakan nol dalam sistem numerasi Yunani. Tidak hanya lingkaran kecil,
huruf “N” pun pernah digunakan untuk melambangkan angka nol dalam tabel angka
Romawi oleh Bede dan rekannya. Pada abad ke-7 M, seorang matematikawan asal
India bernama Brahmagupta mempelajari dan memperkenalkan sifat-sifat bilangan
nol, diantaranya yaitu jika sebuah bilangan dijumlahkan dengan nol maka
hasilnya adalah bilangan itu sendiri dan jika bilangan tersebut dikalikan
dengan nol maka hasilnya adalah nol. Tetapi, Brahmagupta menemui kesulitan
ketika berhadapan dengan pembagian oleh nol, dimana pada saat itu beliau
berpendapat bahawa sebuah bilangan dibagi dengan nol adalah tetap dan pendapat
ini pada akhirnya terbantahkan oleh penemuan-penemuan setelahnya.
Selanjutnya
pada abad ke-12, seorang matematikawan asal Spanyol, Ibrahim bin Meir bin Ezra,
menuliskan tiga risalah mengenai angka yang membawa simbol-simbol India dan
pecahan desimal ke Eropa. Risalah tersebut menjelaskan tentang sistem desimal untuk
bilangan bulat dengan nilai tempat dari kiri ke kanan. Beliau pun menggunakan
nol dengan sebutan galgal, yang berarti roda atau lingkaran. Masih pada abad
yang sama, tepatnya pada tahun 1247, seorang matematikawan Tiongkok, Ch’in Chiu-Shao,
menggunakan simbol O untuk menyatakan angka nol. Penggunaan O sebagai simbol pun
digunakan oleh Zhu Shijie pada tahun 1303.
Gambar 1. Skema Perkembangan Nol
Bukti
bahwa angka nol sudah dikenal sejak lama juga ditemukan di Kamboja dimana
ditemukan sebuah tablet batu yang memuat tulisan “605”. Prasasti batu lain yang
memuat bukti mengenai keberadaan angka nol pun ditemukan di Kuil Chaturbhuja di
India. Bukti lain yang juga ditemukan adalah The Mesoamerican Long Count Calendar yang menggunakan angka nol
sebagai place-holder dalam sistem
angka basis 20.
Perkembangan
zaman selalu menghasilkan ilmu-ilmu baru dan tidak terkecuali penggunaan nol
dalam berbagai bidang, seperti matematika, fisika, maupun kimia. Dalam
matematika, nol didefinisikan sebagai bilangan bulat sebelum 1 yang tidak positif
maupun negatif karena nol merupakan nomor alami. Tidak hanya itu, nol pun
memiliki representasi lain dalam bidang matematika. Pertama, dalam teori
himpunan, nol merupakan kardinalitas himpunan kosong dan juga nomor urut
terendah (sesuai dengan himpunan kosong yang dipandang sebagai suatu himpunan
yang tertata dengan baik). Kedua, dalam logika proposisional, nol dapat
digunakan untuk menunjukkan nilai kebenaran palsu. Ketiga, dalam aljabar
abstrakm nol umumnya digunakan untuk menunjukkan elemen netral untuk penambahan
dan elemen menyerap untuk perkalian. Keempat, dalam teori kisi, nol menunjukkan
suatu elemen di bawah batasan kisi. Kelima, dalam teori kategori, nol
kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan obyek awal suatu kategori. Keenam,
dalam teori rekursi, nol dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat turing
fungsi komputasi parsial.
Gambar 2. Skema Penggunaan Nol dalam Beberapa Bidang
Selain dalam dunia matematika, nol
ternyata sangat mempengaruhi dunia teknologi khususnya komputer atau digital,
yaitu ditemukannya gerbang logika dan kode ASCII. Gerbang logika atau sering
juga disebut gerbang logika Boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar
yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang
berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya. Dari gerbang logika tersebut bisa dikembangkan
menjadi berbagai macam tegnologi mulai dari teknologi sederhana seperti
stopwatch, jam, hingga dunia internet, satelit, pesawat terbang, dan
sebagainya. Semua itu tidak akan luput dari peran serta gerbang-gerbang logika
ini. Angka nol juga berperan dalam ditemukannyan kode ASCII, yaitu kode standar
Amerika untuk pertukaran informasi atau ASCII (American Standard Code for
Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf
dan simbol yang bersifat universal.
Penggunaan
nol ternyata juga ditemukan di beberapa bidang lain namun terkadang dengan
menggunakan penamaan yang berbeda bergantung pada konteks dimana nol digunakan.
Misalnya saja dalam bahasa, nol dapat mewakili kata tidak ada dan sia-sia. Selanjutnya
dalam fisika, nol memerankan peran khusus bagi banyak kuantitas fisik seperti
suhu, dimana nol merupakan nilai terendah atau titik beku air dalam derajat
Celcius. Dalam kimia, nol diusulkan sebagai nomor atom dari tetraneutron elemen
teoritis yang akan menciptakan sebuah elemen tanpa proton dan tidak ada charge pada intinya. Hal yang serupa
juga diterapkan dalam bidang astronomi, dimana nol digunakan untuk menomori
suatu kejadian yang dinamakan The Saros. Selain itu, nol pun juga dipakai dalam
beberapa cabang olahraga, misalnya nil dalam
sepak bola, love dalam tenis, dan a duck dalam cricket. Penggunaan nol masih sangat banyak dan terkadang
penggunaan tersebut dilakukan manusia tanpa disadarinya.
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/0_(number)
https://teguuuh.wordpress.com/sejarah-ipa/sejarah-angka-nol/
http://goo.gl/oCi5pT
http://www.penemuanterbaru.com/2015/04/penemu-angka-nol.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar